Kabar-Indonesia.com | Kalbar - Aktivitas tambang Galian C di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat terindikasi illegal, pasalnya IUP-OP atas nama Sdr. SUBRATA ini statusnya sedang bermasalah (Dicabut) oleh Kemeterian Investasi / BKPM.
IUP-OP SUBRATA merupakan izin Perorangan yang diterbitkan oleh DPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat pada Tanggal 25 Oktober 2019. Namun izin ini dicabut oleh Kementerian Investasi/BKPM sejak Juni 2022 dan hingga saat ini statusnya belum pemulihan (Masih Dicabut).
Perihal status izin ini pasif (Dicabut) atau belum pemulihan dibenarkan oleh pihak DPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat beberapa waktu lalu. Meskipun IUP-OP atas nama SUBRATA ini telah dicabut, namun Aktifitas penambangan dan Penjualan hasil Galian C di atas lokasi izin ini tetap berjalan lancar.
Berdasarakan laporan masyarakat kepada Kabar-Indonesia.com baru-baru ini, dikabarkan bahwa SUBRATA menjual hasil galian C nya ke beberap perusahaan kelapa sawit, hasil Galian C illegal tersebut dibawa melalui transportasi air ke wilayah timbunan di beberapa Perusahaan Kelapa sawit di Kab. Ketapang.
Saat dikonfirmasi Kabar-Indonesia.com (04/02), SUBRATA mengatakan bahwa dirinya sedang berada di kantor BKPM Jakarta sedang mengurus izinnya yang dicabut tersebut sembari mengirim foto dirinya saat di kantor BKPM Pusat, ironisnya saat dikonfirmasi (04/02) merupakan hari libur kantor (Sabtu).
IUP-OP atas nama SUBARATA dicabut oleh Kementerian Investasi/BKPM karena beberapa hal, diantaranya bahwa pemegang IUP tidak melaksanakan kewajiban sesuai Kadiah Pertambangan yang telah ditetapkan. Info terakhir yang diterima Tim Kabar-Indonesia.com bahwa SUBRATA telah berkontrak dengan beberapa Perusahaan sawit untuk pekerjaan Penimbunan dengan kuota ratusan ribu kubik. Hal ini perlu pantauan khusus dari APH di Kab. Ketapang-Kalbar. (Tuo)
