Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Sejumlah Proyek Dana Desa di Desa Leppangeng Diduga Asal Jadi

Jumat, 04 Agustus 2023 | Agustus 04, 2023 WIB Last Updated 2023-08-04T07:46:18Z

Kabar-Indonesia.com | Bone - Proyek jalan paving blok dan perkerasan jalan tani hingga pekerjaan talud yang terletak di Dusun Tanete, Desa Leppangeng, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD), diduga pengerjaannya asal jadi dan tidak akan bertahan lama.

Pasalnya proyek paving blok bervolume 80 meter dengan lebar 2,5 meter itu telah ditumbuhi rumput padahal diperkirakan baru sekitar setahun. Bahkan terlihat pula pada casting paving blok sudah mengalami kerusakan hingga pecah-pecah.

Berdasarkan data dan hasil pantauan Tim media ini, dalam prasasti terlihat proyek ini menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2022, sebesar Rp 51.625.000. Dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Leppangeng.

Dilokasi, terlihat pada pasangan paving blok telah banyak di tumbuhi rumput di sela-sela paving. Dalam hal ini, sebelum pemasangan paving blok diduga sistem pemadatan pada lapisan pasir paving dinilai kurang maksimal.

Proyek paving blok yang menghabiskan anggaran Dana Desa kurang lebih 50 juta itu, ketika dilihat anggaran dari pekerjaan paving blok tersebut, juga diduga menggunakan analisa harga yang terlalu tinggi.


Selain itu, terlihat pula proyek pekerjaan perkerasan jalan tani bervolume 1000 meter dan lebar 4 meter yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2022, sebesar Rp 196.150.000. Dalam pekerjaan perkerasan tersebut, diduga hanya menggunakan timbungan atau urungan tanah eletrik. 
Kedua titik fisik bangunan yang terletak di Dusun Tanete, Desa Leppangeng, Kecamatan Ajangale, yang menggunakan anggaran Dana Desa, diduga menggunakan analisa harga yang terlalu tinggi sehingga kuat dugaan mengarah mark up.

Masih di Dusun yang sama, terlihat pula pekerjaan talud dan perkerasan yang menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2019 itu, kuat dugaan pada fisik bangunan tersebut diduga tidak sesuai Spesifikasi, pasalnya terlihat pada fisik bangunan talud tersebut sudah mulai hancur.

Sementara Kepala Desa Leppangeng, Hj. Suharti saat dikonfirmasi baik melalui pesan Via Whatsapp mau pun panggilan Via telepon celular beberapa hari yang lalu belum memberikan tanggapan. Pada Kamis Malam (03/08) awak media kembali melayangkan pesan chat Whatsaap konfirmasi, sementara  pesan chat menunjukan centang dua warna abu-abu, hingga hari ini Jumat (04/08/23) enggan memberi tanggapan sampai berita ini di terbitkan. (r.s)
×
Berita Terbaru Update