Kabar-Indonesia.com | Bone - Kegiatan lomba layang-layang yang gelar di Desa Lamuru, Kecamatan Tellusiattinge, Kabupaten Bone, diduga ada kecurangan dilakukan oleh panitia.
Sebelumnya, kegiatan itu di gelar selama enam hari, mulai tanggal 12 - 17 November.
Salah satu peserta lomba layang-layang sebut saja 'Iwan' ia sempat menyampaikan protes kepada panitia.
“ Yang saya sesalkan, karena sebelum perlombaan dimulai, panitia tidak menyampaikan aturan yang harus dipatuhi oleh peserta,” ucap Iwan
Lebih lanjut Iwan mengatakan, panitia hanya menyampaikan, ketika peserta menarik layang-layangnya tidak boleh melewati garis batas yang ditentukan.
“ Pada saat layangan diterbangkan, saya lari, tetapi saya tidak melewati garis batas yang sudah di tentukan panitia,” ungkap Iwan saat dikonfirmasi Jumat (17/11/23).
Masih kata dia, setelah selesai, barulah panitia mengatakan kamu gugur karena lari, kata Iwan meniru kata panitia.
Lanjut Iwan menyampaikan kepada panitia, kenapa bukan sebelumnya disampaikan, bahwa pada saat menarik layang-layang tidak boleh lari, kenapa belakangan baru ada aturan itu.
“ Sementara yang disampaikan oleh panitia hanya tidak boleh melewati garis batas yang di tentukan, tidak ada kata-kata tidak boleh lari,” kata Iwan ke panitia
“ Kamu gugur karena lariko,” kata Iwan meniru perkataan panitia.
Iwan menambahkan, ketika kita bertanya ke dia (panitia) ia hanya bilang kamu lariko.
Lebih lanjut Iwan menjelaskan, Dan kami menduga, bahwa ini hanya akal-akalan panitia, agar saya tidak lolos ke babak selanjutnya. (r.s)
