Kabar-Indonesia.com | Surabaya - Ratusan santri,Kiyai,Bu Nyai dan Ulama dari berbagai daerah mendatangi DPRD Jawa Timur, Para santri tersebut menuntut Pemerintah Swedia agar menghukum perbuatan biadab yang telah membakar Al Qur'an yang merupakan kitab suci Umat Islam tersebut.
Bahkan tersiar kabar jika para pelaku pembakaran Al Qur'an akan mengulangi perbuatannya setiap hari Jum'at, pasalnya setiap hari tersebut umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah solat Jum'at.
Demo yang berlangsung di depan Gedung DPRD Jawa Timur tersebut berlangsung secara tertib dan para Santri,Kyai, Ibu Nyai serta Ulama di temui serta berdialog dengan Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim PROF.DR.HM.Noer Soetjipto.SP.,SE.,MM
Serta diterima diruang Bamus diwakili 20 kyai dan ulama.
Ia Sangat menyayangkan terkait pembakaran Al Qur'an yang menyulut kemarahan umat muslim di seantero dunia. Dan hal tersebut merupakan perilaku yang biadab.
"Perbuatan tersebut sangat menyinggung perasaan umat Islam di seluruh dunia. Dan wajar jika semua umat islam melakukan demo, Namun harapan saya jika mengelar demonstrasi harus menggunakan cara yang baik,"ujarnya saat memimpin dialog bersama para pendemo, Jum'at (03/02/2023).
"Karena aksi tersebut jelas menyinggung umat Islam. Kebebasan berekspresi semestinya tidak boleh dengan menghina simbol-simbol agama,"tambahnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Pacitan tersebut akan menyampaikan aspirasi Para Santri,Kyai,Ibu Nyai dan Ulama ke pimpinan yang akan di teruskan ke pemerintah pusat terkait pembakaran kitab suci Al Qur'an tersebut.
Setelah di terima Oleh Sekretaris Fraksi Partai Gerindra sedangkan dari Para Kyai di wakili KH.Suhail melakukan penandatanganan surat pernyataan mengutuk aksi pembakaran Al-Qur'an, Setelah penandatanganan Surat pernyataan kemudian PROF.DR.HM.Noer Soetjipto.SP.,SE.,MM dan H.Budiono S.Sos menemui para pendemo dan menunjukan Surat Tersebut.(tyo)