Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Unitomo dan SMSI Jatim Perkuat Kolaborasi Hadapi Tantangan Media Digital

Sabtu, 10 Mei 2025 | Mei 10, 2025 WIB Last Updated 2025-05-10T11:49:48Z


Kabar-Indonesia.com | Surabaya - Perkembangan pesat media digital menjadi sorotan dalam pertemuan antara jajaran Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Timur dan Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Prof. Dr. Siti Marwiyah, SH, MH, yang berlangsung di Ruang Proklamasi Kampus Unitomo, Surabaya.


Pertemuan tersebut membahas peluang dan tantangan media online di era digital, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri media. Prof. Siti Marwiyah menyambut hangat kedatangan para pengurus SMSI Jatim, yang hadir lengkap mulai dari Ketua Sokip SH, MH; Sekretaris Tarmuji SPd, MIKom; Bendahara Deny Prasetya; hingga sejumlah wakil ketua dan penasihat.



“Unitomo siap bekerja sama dengan SMSI dalam berbagai bidang, khususnya dalam menyebarluaskan informasi kampus secara lebih efektif kepada publik,” ujar Prof. Siti Marwiyah, yang juga adik kandung Menkopolhukam RI, Prof. Dr. Mahfud MD.


Ia menambahkan bahwa kampus memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem media yang sehat dan berintegritas, termasuk melalui program pengembangan profesionalisme wartawan seperti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang rutin diselenggarakan di Unitomo.


Ketua SMSI Jatim, Sokip SH, MH, menyatakan bahwa kolaborasi antara SMSI dan perguruan tinggi seperti Unitomo sangat penting untuk memperkuat kualitas dan etika jurnalistik di tengah arus informasi digital yang masif.



"Unitomo bisa menjadi pusat pembinaan dan pelatihan wartawan, sehingga dapat melahirkan jurnalis yang kompeten dan berintegritas," ujar Sokip.


Isu tantangan media konvensional dalam menghadapi dominasi media sosial juga menjadi topik hangat dalam diskusi tersebut. Sekretaris SMSI Jatim, Tarmuji Talmacsi, MIKom, menyoroti perbedaan mendasar antara media massa yang terikat oleh kode etik jurnalistik dan media sosial yang cenderung bebas tanpa regulasi.


“Media sosial banyak menyebarkan konten yang tidak sesuai etika, seperti pornografi. Sedangkan media massa dituntut untuk berhati-hati dan taat hukum,” tegas Tarmuji.



Kondisi ini, lanjutnya, berdampak pada penurunan pendapatan media online, karena pengiklan lebih memilih platform media sosial yang lebih masif dalam jangkauan, meski minim kontrol.


Menanggapi hal tersebut, Prof. Siti Marwiyah menyampaikan gagasan untuk membentuk Pusat Studi Media Massa di Unitomo sebagai upaya strategis dalam mendukung keberlangsungan industri media yang sehat dan beretika.


Selain itu, ia juga mendorong adanya nota kesepahaman (MoU) antara Unitomo dan SMSI Jatim sebagai langkah konkret mempererat kerja sama. (Red)

×
Berita Terbaru Update